Sabtu, 18 Juni 2011

Angka kematian ibu tidak banyak berkurang

Angka kematian ibu melahirkan tidak banyak berkurang dalam 10 tahun terakhir. Padahal menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil riset tersebut, persentase jumlah persalinan yang dilakukan dengan bantuan tenaga kesehatan telah mencapai 82 persen. Angka ini meningkat dari 75,4 persen pada tahun 2007 dan 40,7 pada tahun 1990.

Meski dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, kenyataannya angka kematian ibu melahirkan belum bisa ditekan. Dalam 10 tahun terakhir, angka kematian ibu melahirkan cenderung tidak banyak mengalami penurunan.

"Sejak tahun 1991 hingga 1997 grafiknya (AKI) turun drastis, namun dari 1997 hingga 2007 cenderung melandai. Ini peringatan buat kita," ungkap Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih saat membuka Simposium Nasional ke-6 Balitbangkes di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (20/12/2010).

Peringatan yang dimaksud Menkes adalah bahwa untuk mencapai target Milenium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia harus mampu menurunkan AKI sebanyak 2/3 dari angka tahun 1990. Sementara data terakhir dalam Riskesdas tahun 2007 menunjukan AKI masih sebesar 228/100 ribu kelahiran.

Menkes menambahkan, meningkatnya angka persalinan yang ditolong tenaga kesehatan merupakan modal untuk terus menurunkan AKI hingga mencapai target MDGs. Namun j8ika saat ini belum tampak pengaruhnya, maka butuh strategi yang lebih bersifat mikro.

"Suatu permasalahan ketika masih besar bisa diatasi dengan kebijakan-kebijakan untuk mencapai hasil yang drastis. Tapi pada titik tertentu hasilnya sudah tidak bisa drastis, butuh program-program yang lebih mikro. Artinya harus disesuaikan dengan kondisi daerah," tambah Menkes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar